Publikasi fotografi jurnalistik dan nurani ?

Sesuai judulnya,tulisan ini akan membahas "Pengabadian sebuah peristiwa yang terkadang tidak bisa diterima masyarakat". Dalam fotografi jurnalistik tentunya kita berharap akan menemukan sebuah peristiwa yang dapat kita abadikan dan dapat kita ceritakan melalui foto kita. Seringkali,foto yang bernilai tinggi justru bertolak belakang dengan bermacam nilai yang berlaku dalam masyarakat,sehingga tak jarang sebuah foto mendapat kritikan. Dilematis,mungkin itu kata yang tepat dalam fotografi jurnalistik. Ada sebuah pertanyaan yang sering terlontar oleh masyarakat umum "kenapa cuma foto-foto saja ?" atau "kenapa cuma merekam saja,kenapa tidak membantu?" pertanyaan yang terkadang menjadi ganjalan bagi setiap fotografer jurnalistik. Padahal, fotografer adalah orang yang dapat menyampaikan pesan dari peristiwa yang telah terjadi,dengan segala gejolak batin sang fotografer pun ingin dan sangat menyampaikan sebuah cerita dengan jepretannya dan berharap adanya perhatian dari semua pihak, jadi bukan sekedar mengambil foto dan mementingkan sisi komersil.

Untuk lebih memahami tulisan diatas, ada baiknya anda menonton sebuah film yang diangkat dari kisah nyata, "The BANG-BANG CLUB" sebuah perjalanan 4 fotografer dalam perjalanan revolusi africa yang 'dihiasi' akan perang saudara,serta ambisi dari masing-masing fotografer untuk mendapat Pulitzer. 
Sekedar tambahan,film ini bercerita mengenai Kevin Carter yang berhasil memenangkan Pulitzer dengan fotonya yang sangat tragis.

Publikasi fotografi jurnalistik dan nurani ? Publikasi fotografi jurnalistik dan nurani ? Reviewed by Admin on 06:38 Rating: 5

No comments